Manusia-Manusia Kurang Micin

“Gini sayang, aku ceritain. Di dunia ini, banyak sekali manusia-manusia kurang micin. Apalagi di media sosial, hmm bejibun. Siapa mereka?”

Mereka adalah manusia manusia yang merasa paling pintar, mereka adalah manusia-manusia yang merasa paling benar, mereka adalah manusia-manusia yang lantang berbicara kemuliaan, tapi menyampaikannya dengan mengabaikan sensitifitas kemanusiaan. Bahkan hingga merasa setara dengan Tuhan.

Di matanya, hanya dirinya yang paling benar. Hanya dirinya yang pantas di dengar. Hanya dirinyalah sumber kebenaran yang terpijar. Tak pernah merasa bodoh, apalagi berniat mengosongkan cangkir ilmunya, untuk menerima pandangan baru dari orang di sekelilingnya. Ada di mana mereka?

Oh, ada di mana-mana.

Pasanganmu, orang tuamu, anakmu, sahabatmu, tetanggamu, jomblo di kampung sebelah itu, dan juga termasuk aku, bisa termasuk di dalam kategori manusia-manusia kurang micin itu. Berbicara tak mau henti, berargumentasi tanpa memberi jeda pada lawan bicaranya. Dalam jiwa seperti itulah mereka berada. Jadi harus bagaimana?

Ada dua hal yang bisa dilakukan, sayang.
Pertama, debatlah mereka habis-habisan. Atau kedua, cukuplah diam. Karena kewarasan terkadang tak perlu diungkapkan.

Paham kan kamu, yank?
Yank Kakung

Kriiik,…Kriiik,…Kriiik,…

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.