“Perbedaan itu, harus ada!”

“Sayang pertanyakan ini. Mengapa perbedaan itu diciptakan?”

Akan kuceritakan padamu Sayang mengapa Tuhan menciptakan perbedaan. Tapi tolong, segera turunlah kamu dari bergelantungan di pohon jambu itu. Kamu bukan monyet, sayang. Kamu manusia sepertiku. Huh!

Sayang perhatikan sebagian kutipan Firman-Nya ini,

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal…..” (Qs. Al-Hujurat : 13)

Saling mengenal. Itulah tujuan diciptakannya perbedaan, saling mengenal. Tapi ini tujuan awal. Perhatikan penjelasanku berikut ini.

Kamu tak akan pernah bertanya, jika segala sesuatu yang kamu lihat itu sama wujudnya. Persis seperti Ketika hidungmu pesek seperti biji salak sedangkan temanmu mancung seperti wortel, maka kamu akan bertanya. Apa sebabnya, mengapa hidungnya seperti wortel, sedang hidungmu seperti biji salak. Salak sekutil pula.

Jika kalian sama-sama pesek, atau sama-sama mancung, tentu kamu tak akan menanyakan apa-apa. Karena menjadi hal yang biasa saja. Dengan berbeda, maka kamu akan bertanya untuk mengetahui dan mengenalinya.

Tapi mengenali apa dan siapa? Apakah untuk mengenali perbedaan yang kamu pertanyakan itu? Bukan! Bukan hanya untuk mengenalinya. Melainkan juga untuk mengenali dirimu sendiri. Melalui evaluasi dan muhasabah diri.

Dalam evaluasi itu, kamu akan dibawa pada pertanyaan selanjutnya yaitu “Siapa yang menciptakan segala beda pada dirimu itu?” “Siapa kamu?”, “Siapa yang membuatmu?”.

Yes! Dalam penciptaan perbedaan, sejatinya Tuhan hanya ingin kamu mengenali-Nya. Lewat dirimu. Melalui kemampuanmu mengenali dirimu sendiri.

Ingat, kan “Man arofa nafsahu, faqod arofa Rabbahu” ? “Siapa yang mengenali dirinya sendiri, dia akan mengenal Tuhan nya”. This is it!

Dan terakhir tentang alasan penciptaan perbedaan. Ingat ini seumur hidupmu, Sayang.

Setelah kamu menemukan jawaban siapa yang menciptakan perbedaan, jiwamu akan dibimbing pada satu pertanyaan terakhir. Bahwa dari miliaran perbedaan yang ada, “ADAKAH SATU SAJA YANG MENYAMAI TUHAN?!”

Tidak ada!

Dalam penciptaan perbedaan, dari wujud, bangsa-bangsa, warna kulit, bentuk hidung, hingga perbedaan keyakinan, Tuhan hanya ingin menunjukkan. Bahwa dari miliaran perbedaan yang ada di semesta, tidak ada satupun yang menyamai diri-Nya!

Karena Dia hanya Dia. Tuhan. Tak ada satupun yang menyerupainya. “Walam yakun lahu kufuan ahad!”

Kriiik,…Kriiik,…Kriiik,…

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.