Untuk Para Pria. Mengapa Harus Patuh pada Istri?

“Jika pria benar-benar menjadikan istri adalah belahan jiwanya, maka sepatutnya kepatuhan pada segala ucapan baik seorang istri harus selalu diutamakan. Mengapa demikian?”

Karena saat pria mangatakan bahwa istri adalah belahan jiwanya, itu berarti istrinya adalah dirinya dan dirinya adalah istrinya. Satu. Cukup sederhana, bukan?

Iyess,..

“Istrinya adalah dirinya dan dirinya adalah istrinya” sudah cukup menggambarkan bahwa pasangan suami istri seharusnya adalah satu. Menyatu. Menjadi satu.

Atau dengan kata lain, sebagian jiwa suami ada pada diri istrinya, dan sebagian jiwa istrinya ada di dalam diri suaminya. Lalu dimanakah sebagian jiwa masing-masing lainnya? Lha ya ada di diri masing-masing lah. Masa’ di dalam panci?

Nah, jika sudah memahami penjelasan di atas maka seharusnya semua suami sepakat. Bahwa segala nasihat baik yang keluar melalui ucapan istri, sejatinya adalah nasehat dari diri suami sendiri yang terlontar dari lisan istrinya. Kok bisa? Kan sebagian jiwa suami ada pada diri istrinya!

So,…

Tetaplah patuh pada nasihat baik dari seorang istri. Karena segala ucapan baiknya, merupakan rangkaian kata-kata milik suami, yang dititipkan pada lisan istrinya.

Ingat. Sebagian jiwa suami, ada di diri istrinya.

Kriiik,…Kriiik,…Kriiik,…

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.