Melihat Poligami dari Kacamata yang Cerdas! (Bagian-1)

“Dan yakinlah, membahagiakan jasad dan ruh yang telah diamanahkan, juga akan dimintai pertanggungjawaban.”

Sekiranya, saya mau memberi judul pada tulisan ini “Jangan Tolol Melihat Poligami”. Tapi rasanya kalimat itu muatannya negatif. Jadi, saya ganti dengan kalimat aktif  positif aja.

Juga enggak ada maksud untuk mengatakan bahwa yang berbeda pendapat dengan tulisan ini adalah enggak cerdas. Bukan, bukan seperti itu.

Melainkan, ayo yang belum tau, kita bisa belajar bersama supaya tau. Yang sudah tau, mungkin catatan ini dapat menjadi sudut pandang baru. Memperkaya ilmu. Enggak salah kan, jika kita banyak membaca? Ya enggak lah.

Perlu disampaikan, bahwa saya tidak pada kapasitas setuju atau tidak setuju terhadap poligami. Setuju atau enggak, itu bukanlah kapasitas saya sebagai makhluk. Dan lagi, bukankah Tuhan tidak membutuhkan persetujuan siapapun atas Kuasa-Nya?

Duhai wanita, jadilah cerdas. Pahami poligami dengan jelas. Ketahui, agar kamu mampu berargumentasi. Minimal ketika lakimu pengen kawin lagi.

Jangan hanya karena dogma-dogma, jangan hanya tergiur oleh pahala dan surga. Tapi kamu menangis semalam suntuk dalam kesendirian, karena belum dapat “giliran”.

Pahala urusan nanti, surga juga bukan urusan kita. Apalagi itu keluar dari mulut lakimu yang kadang subjektif itu. Yang sudah mulai menggelinjang itu.

Kamu harus ingat, bahwa nyatanya sekarang kamu masih di dunia. Kebahagiaan hatimu lebih berharga. Dan yakinlah, membahagiakan jasad dan ruh yang telah diamanahkan-Nya, juga akan dimintai pertanggungjawaban. Mungkin.

Jadilah wanita cerdas. Pikirkan!

Kriiik,…Kriiik,…Kriiik,…

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.