Perang Akhir Zaman Pakai Panah. Mosok Sich?

“Silakan belajar memanah, silakan menyemangati orang lain untuk memanah. Tapi memberikan cerita-cerita psudosience rasanya itu tidak perlu . Makin bodoh nanti keturunan-keturunanmu.”

Dari sekian banyak muslimah yang belajar memanah, sebagian besar alasan mereka selain karena menjalankan sunnah, melatih fokus dan ketangkasan, juga persiapan perang akhir zaman. Kedua alasan pertama, oke lah. Tapi alasan yang terakhir, perlu diluruskan informasinya.

Tulisan ini tidak akan membahas tafsir Al Qur’an. Tapi perlu disampaikan, bahwa tidak ada satupun ayat di dalam Al Qur’an yang menyinggung tentang perang akhir zaman. Yang ada hanyalah gambaran tentang tanda-tanda akhir zaman. Yang jika dirangkum, tidak ada satupun dari tanda-tanda itu yang menyebutkan adanya perang akhir zaman di dalamnya.

Perang akhir zaman atau disebut Al Malhamah Al Kubro muncul dari penafsiran hadits-hadits. Dan di antara tafsir hadits-hadits itulah ada yang mengatakan bahwa perang akhir zaman akan menggunakan senjata tradisional yaitu panah, pedang dan menunggang kuda.

“Bagaimana mungkin zaman dengan teknologi yang terus berkembang mendadak kembali ke zaman jadul tanpa teknologi sama sekali?”

Ada dua cerita psudosience (enggak ilmiah tapi diilmiah-ilmiahin supaya terlihat logis) yang berkeliaran dan disampaikan oleh sebagian ustadz & ustadzah. Entah apa tujuan logisnya, tapi kedua cerita mengada-ada inilah yang sering menjadi alasan terkait sebagian muslimah belajar memanah dalam rangka perang akhir zaman dan memenangkannya.

Hujan Meteor Raksasa

Entah darimana sumbernya, tapi sebagian dari ustadz dan ustadzah yang menyampaikan cerita psudosience mempercayai hal ini. Menurut mereka NASA telah mendeteksi adanya rombongan meteor raksasa yang akan menuju bumi dan menghujani planet ini.

Saat hal itu terjadi, maka semua akan hancur karena ledakannya yang maha dahsyat dan di mana-mana. Saking dahsyatnya, akan menimbulkan gelombang elektromagnetik yang merusak semua system elektronik.

Semua perangkat berlistrik dan yang bekerja menggunakan signal akan mati. Dari HP, kendaraan, komputer dan jaringan, bahkan sampai rudal dan nuklir dengan kendali jarak jauh. Mati total. Dari kondisi itulah, maka tidak akan ada senjata modern lagi. Dan perang akhir zaman terjadi menggunakan pedang, panah dan kuda. Begitu katanya.

Sepertinya ustdz dan ustadzah itu terlupa, bahwa bedil, senjata mesin, bren, dan beberapa senjata api laras panjang lainnya seperti yang digunakan sniper, kinerjanya tidak dipengaruhi oleh signal, gelombang apalagi listrik. Sehingga logikanya masih tetap dapat digunakan.

Sepertinya mereka juga lupa, andai benar rombongan meteor itu ada dan menghantam bumi sebegitu dahsyatnya. Mungkin manusia dan kuda sangat sulit terhindar dari ancamannya. Kecuali kuda itu udah membangun bunker untuk tempat perlindungan dirinya serta majikannya.

Electromagnetic Pulse (EMP)

Adalah senjata yang dipercayai oleh sebagian ustadz dan ustadzah itu dan saat ini telah dimiliki oleh sebagian negara adidaya. Benar atau tidaknya, tulisan ini tidak akan membahasnya. Tapi yang akan ditekankan adalah psudosience mereka tentang kinerja alat itu.

Singkatnya mengutip penyampaian ustadz dan ustadzah itu, EMP adalah senjata canggih yang mampu memusnahkan senjata dan perangkat apapun yang kinerjanya menggunakan gelombang dan listrik serta akan digunakan pada perang dunia selanjutnya.

HP, kendaraan, televisi, radar pesawat bahkan senjata nuklir jarak jauh, dapat dilumpuhkan oleh EMP ini. Pokoknya, perangkat yang menggunakan signal dan listrik akan tak berfungsi lagi jika berhadapan dengan EMP ini. Luar biasa sekali, bukan?

Menurut ustadz dan ustadzah itu, pasca perang dunia yang mereka ceritakan hanya berlangsung sebentar itulah persenjataan akan menjadi seimbang. Semua akan menggunakan senjata tradisional lagi, kayu, pedang dan panah. Hmm,..sepertinya ustdaz dan ustadzah lupa, lha negara yang memiliki EMP dan memenangi perang sebelumnya, raib kemana?

Di kesempatan lain, penulis sempat menelusuri tentang kinerja EMP –banyak sekali di youtube- dan bertanya pada pakar senjata. Apakah gelombang elektromagnetik dapat memengaruhi kinerja senjata api konvensional. Lagi-lagi, jawabannya adalah “Tidak!”.

Bedil dan senjata mesin konvensional lainnya bekerja tidak dipengaruhi oleh gelombang elektromagnetik atau signal apapun. Bekerja dengan dasar fisika kinetik dan gaya. Artinya, masih bisa digunakan meski berhadapan dengan EMP sekalipun.

Bahkan, sebuah penelitian menyebutkan, jika senjata konvensional juga dapat digunakan diruang kedap udara dan tak bergravitasi sekalipun. Luar angkasa misalnya.

Hanya saja, karena tidak ada gravitasi, maka peluru yang dilontarkan akan terus melesat tidak berhenti. Dan tubuh yang menembakkan, akan terpental berlawanan dengan arah gaya yang dikeluarkan oleh peluru yang melesat tersebut. Namun dengan besaran gaya yang sama.

Untuk menyokong opini, hampir semua artikel maupun ustadz & ustadzah yang menyampaikan cerita-cerita psudosience di atas melengkapinya dengan pernyataan dari dua tokoh berikut :

Albert Einstein, “Saya tidak tahu dengan apa senjata Perang Dunia Ketiga akan diperjuangkan, tetapi Perang Dunia Keempat akan diperjuangkan dengan kayu dan batu.”

Louis Lord Mountbatten, “Jika Perang Dunia Ketiga adalah berjuang dengan senjata nuklir, yang keempat akan diperjuangkan dengan busur dan anak panah.”

Entah dari buku yang mana dan entah benar atau tidak Albert dan Luis menyampaikan hal itu. Tapi, tumben aja, untuk menguatkan tafsir, “pernyataan” yang digunakan adalah “pernyataan” kedua ilmuan itu. Tumben.

Silakan belajar memanah. Silakan menyemangati orang lain untuk memanah. Tapi memberikan cerita-cerita psudosience semacam itu rasanya tidak perlu lah. Makin bodoh nanti keturunan-keturunan kita.

Belajar dan mengajari memanah untuk tujuan olah raga, melatih fokus, ketangkasan dan tujuan yang serupa, okelah. Kalo perlu latih keturunan kita untuk menjadi atlit panahan yang mengharumkan nama bangsa. Cadaran, jadi atlit panahan internasional, mengharumkan nama bangsa. Keren, Kan?

Tapi jika niatannya untuk memenangkan perang akhir zaman, tunggu dulu. Sepertinya salah memilih perangkat perang. Lebih tepat pelajari alat tembak mulai sekarang, tentu yang legal seperti ikut Perbakin, misalnya. Atau, sekolah tentang nuklir dan ciptakan EMP sekalian. Itu lebih logis untuk memenangkan peperangan akhir zaman.

Sebagai muslimah, kamu harus lebih kritis menerima pengajaran dari ustadz dan ustadzah. Itu akal ciptaan Tuhan-mu, jangan kau biarkan beku dalam tempurung kepalamu. Jadi agar-agar, nanti. Gunakan!

Kriiik,…Kriiik,…Kriiik,…

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.