ILoveYou & AkuSayangKamu!

“Sinarnya pun berbinar. Memancarkan rona-rona putih. Badannya pun kembali menghangat. Terbuka menganga, lebar tanpa busana.”

Kemudian dia bertanya padaku, mengapa setiap aku menulis kedua kalimat itu, selalu dengan bentuk yang seperti itu. ILOVEYOU, AKUSAYANGKAMU.

Dia mempertanyakan, mengapa tak ada spasi di antara rangkaian hurufnya.

Lalu dengan berbisik lirih, kujawab dengan penuh perhatian.

“Kamu ingin tau, kenapa tak kuberi spasi antar kata-kata pada kedua kalimat itu? Sebabnya adalah, karena aku tak ingin ada jarak sekecil apapun antara kita. Aku tak ingin ada ruang dan celah terbuka bagi orang ketiga. Tak akan pernah kubuat peluang semacam itu. Karena aku, hanya menginginkan kamu. Iya, kamu!”

Sinarnya pun berbinar. Memancarkan rona-rona putih. Badannya pun menghangat kembali. Terbuka menganga, lebar tanpa busana. Memaksa mataku untuk hanyut pada lekukan-lekukan di tubuhnya. Menyihir seluruh waktuku untuk kembali menghabiskan waktu bersamanya lagi. Hingga larut pagi.

Suaranya mulai pasrah.

Ah, laptopku. Sepertinya engkau ngajak begadang lagi. Kau memang selalu mengerti aku.

ILoveYou, AkuSayangKamu, laptopku!. Nulis lagi, begadang lagi!

Loveyoumuchmore, Sayang

Kriiik,…Kriiik,…Kriiik,…

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.