Belajar Toleransi pada Laptop

“Perbedaan itu harus selalu ada. Dan toleransi, adalah bentuk menghargainya.”

*****

Mengapa laptop perlu dicintai??

Karena setidaknya, pada laptop kita bisa belajar tentang toleransi.

Sebelumnya, ketahui dahulu arti kata “laptop”. “Lap” itu artinya kain untuk membersihkan sesuatu yang kotor. “Top” merasal dari kata “markotop”.  Jadi, “laptop” artinya adalah “komputer jinjing”.

Enggak paham? Sama!

Dari sebuah laptop, kita bisa belajar toleransi. Menghargai perbedaan. Enggak percaya??

Coba liat papan ketiknya. Ada banyak perbedaan di sana. Huruf-hurufnya, berbeda semua. Yang kalo satu aja enggak ada, bisa bikin cekot-cekot kepala.  Atau, jika tombolnya sama semua, semakin bikin menggelinjang bola mata.

Bagaimana kamu bisa menuliskan “C-I-N-T-A” jika tombol “C” yang berbeda dengan tombol “I”, “N”, “T”, “A” tidak ada di sana?

Begitu pula, coba bayangkan. Jika mendadak perbedaan itu ditiadakan.

Papan ketikmu berisi huruf yang sama, “A” semua, misalnya. Enggak akan pernah ada “C-I-N-T-A”. Ya kecuali kamu minta tolong pada Rangga “AADC”, untuk menghadirkan Cinta di layar laptopmu. Sambil menari hula-hula di situ. Akan lain cerita, itu.

Perbedaan itu harus selalu ada. Dan toleransi, adalah bentuk menghargainya.

Enggak perlu memaksakan kehendak untuk mengubah semuanya menjadi satu warna. Nanti pelangi enggak akan asik lagi, untuk difoto saat menampakkan wajahnya.

Lagian, perbedaan itu ada karena memang diadakan oleh Tuhan, tho?

Kalau enggak percaya, coba saja iseng tanya pada Tuhan. Mengapa bersuku-suku, berbangsa-bangsa yang Dia ciptakan. Enggak satu suku saja gitu yang Dia ciptakan di planet ini, bangsa Autobots misalnya, biar keren.  

Coba renungi kembali. Sepertinya, Tuhan memang ingin kita berbeda. Meski demikian, Dia juga membekali laptop sempurna yang lahir dari akal-akal cerdas manusia.

Agar kita, selalu dapat mengetikkan “C-I-N-T-A” setiap waktunya.

So…

Itulah alasannya, kenapa saya lebih mencintai laptop dibanding Jin Kura-Kura.

Kriiik,…Kriiik,…Kriiik,…

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.