Wanita & Pria. Siapakah yang Lebih Banyak Melakukan Kesalahan?

“Sudahlah, pilih yang baik saja. Lakukan yang baik saja. Menulis, contohnya.

Ada yang bilang, bahwa pria dan wanita itu memiliki kecenderungan dan peluang yang sama dalam melakukan kebaikan maupun keburukan.

Siapa yang bilang?

Saya!

Siapa saya?

Tahu bulat. Digoreng dadakan. Lima ratusan.

Lalu, apa maksud dan tujuan ucapan saya di atas?

Begini …

Karena pria dan wanita adalah manusia dengan kencerungan dan peluang yang sama dalam melakukan kebaikan atau keburukan, maka kita enggak boleh menggeneralisasikan penilaian kepada salah satunya saja.

Misal, dengan mengatakan bahwa hanya salah satunya sajalah yang identik dengan kebaikan atau sebaliknya sedanglan yang lainnya enggak. Itu namanya, enggak adil.

Contoh kasus.

Kita mengatakan bahwa tukang selingkuh itu pasti pria. Sedangkan wanita identik yang menjadi korbannya. Atau, materialistis (matre) identik dengan wanita sedangkan pria adalah sasarannya.

Stop it!

Enggak boleh serta merta disimpulkan seperti itu. Karena, keduanya mempunyai kecenderungan yang sama.

Jika ada yang bilang bahwa makhluk tukang selingkuh itu hanya pria saja, pasti orang yang mengatakan hal ini, kurang gaul.

Dia pasti belum pernah melihat bahwa banyak pula –sory to say- wanita yang melakukan perselingkuhan. Bahkan dengan sadarnya. Pakai bangga pula. Sebagiannya, malah ada yang melengkapi dengan alasan-asalan pembenaran atas tindakannya.

Begitu pula jika ada yang mengatakan bahwa makhluk materialistis hanyalah wanita saja, pasti orang yang mengatakan hal ini kurang gaul juga. Karena realitasnya, pria materialistis pun banyak. Enggak bisa dihitung jumlahnya. Bejibun, lah!

Oleh karenanya saya sepakat. Jika ada lirik “cewek matre ke laut aja,”  maka supaya adil seharusnya ada juga lirik serupa untuk pria. Misalnya, “cowok matre ke jurang aja!” Jorokin kalau perlu.

Oke. Jadi sepakat, ya?

Bahwa pria dan wanita sejatinya memiliki kecenderungan dan peluang yang sama untuk melakukan kebaikan atau keburukan.

Dan di antara pilihan itu, sudahlah pilih yang baik saja. Lakukan yang baik saja. Menulis, contohnya.

Kriiik,…Kriiik,…Kriiik,…

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.