Silakan Bela Audrey!

“Yang perlu kita sepakati dahulu adalah, bahwa berantem, kekerasan, gaplok-gaplokan, jambak-jambakan, bully-bullyan, itu adalah perbuatan yang enggak dibenarkan. Dilarang oleh nenek!”

 

Neneknya siapa?

Nenek lampir kali, mana gue tau.

But, poin enggak pentingnya adalah, ayolah kita menahan diri. Dari coli? Bukan. Onani?? Bukan. Basa-basi??? Bukan juga. Itu semua penting!

Yang enggak penting yaitu, menahan diri dari kebiasaan mudah menyebarkan informasi, yang belum jelas dikonfirmasi kebenarannya.

Tahan. Slowdown. Downo, Kasino, Indro.

Supaya kita enggak ikut-ikutan nyebar pemicu bullyan pada anak-anak.

Anaknya siapa?

Anak manusia lah. Masa anak kingkong?!

 

 

1.Pernyataan Kepolisian

Kutip :

“Bahwa hasil pemeriksaan visum yang dikeluarkan oleh RS Pro Medika per hari ini, kondisi kepala tidak ada bengkak atau benjolan, mata juga tidak ada memar dan penglihatan normal. Kemudian THT tidak ditemukan darah, jantung dan paru dalam kondisi cenderung normal, kondisi perut juga ditemukan datar dan normal. Terkait alat kelamin selaput dara tidak ditemukan luka robek atau memar, termasuk kulit juga tidak ada memar dan lebam.”

“…ketiga tersangka masuk dalam kategori penganiayaan ringan, sesuai dengan hasil visum yang dikeluarkan hari ini oleh RS Mitra Medika.”

“…Ketiga pelaku mengakui telah melakukan penganiayaan, tetapi tidak secara bersamaan mengeroyok.”

“Dari kronologi yang dijelaskan korban, tidak ada terjadi pemukulan pada kelamin, dari keterangan yang disampaikan saksi juga tidak ada perlakuan penganiayaan terhadap kelamin korban.”

Sumber :

https://news.okezone.com/read/2019/04/10/340/2041643/polisi-ungkap-hasil-visum-audrey-tidak-ada-memar-dan-lebam-alat-kelamin-tidak-robek

https://news.okezone.com/read/2019/04/10/340/2041782/polisi-sebut-kasus-audrey-penganiayaan-ringan-tiga-pelaku-terancam-3-tahun-penjara

 

2.Pernyataan Pelaku

Kutip :

“Saya minta maaf atas yang terjadi, tapi kami tidak mengeroyok, masalah menusuk alat vital Audrey tidak pernah saya menyolok alat vital Audrey. Tolong Netizen jangan menghakimi karena kami tidak melakukan hal seperti itu,” ungkap LL, sembari menangis di Polresta Pontianak, Rabu (10/4/2019).  

Dia mengaku berkelahi dengan Audrey, namun sama sekali tidak pernah melakukan hal tidak senonoh seperti menyolok alat kelamin korban. “Tidak ada sama sekali, malah kami tahu dari netizen, sementara kami tidak pernah melakukan yang dituduhkan. Atas pemberitaan yang tidak benar di media sosial kami dibilang psikopat dan penjahat kelamin,” ujarnya.

Menurutnya, dia kesal karena Audrey dianggapnya telah melecehkan dirinya dan almarhumah mamanya. “Kalau untuk saya, (Audrey) suka ngomongin saya, masih saya diamkan, tapi ini selalu menyebut nama almarhumah mama saya karena pernah berhutang, meski telah dibayar,” kata dia sembari sesenggukan.

“…saya diancam mau dibunuh dan ditusuk dan ditelefon terus sampai sekarang masih. Saya mohon untuk netizen berhenti menghakimi kami.” 

Sumber :

https://news.okezone.com/read/2019/04/10/340/2041739/pelaku-penganiayaan-kami-tak-pernah-mengeroyok-dan-melukai-alat-vital-audrey

*****

See??

Tanpa sadar, sebagian kita yang geram sebab informasi yang belum jelas, akhirnya turut membully anak-anak juga. Meski saat ini, mereka berstatus sebagai pelaku kriminal atas tindakannya.

Apa bedanya kita dengan mereka?

Enggak ada. Sama-sama pe’a!

Kita doakan semoga Audrey lekas sehat. Dan mereka kembali bersahabat.

Kriiik,…Kriiik,…Kriiik,…

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.