Saat Suamimu Meniduri Selingkuhannya

Jangn dibaca, jika belum mampu!

Tulisan ini bertujuan semata-mata hanya untuk edukasi serta mengajak sebagian wanita untuk berpikir.

 

*****

 

Berjalannya hari saat di rumah, dirinya ingin bersanggama denganmu juga. Dan entah atas dasar “kewajiban istri”, “kepatuhan pada suami”, “takut dilaknat malaikat”, atau alasan lain akhirnya kamu melayani hasrat seksnya. Terpaksa atau sukarela, entahlah. Yang tahu hanyalah dirimu dan sempak saja,sedangkan yang lainnya tempe.

Dan ini yang akan terjadi saat kamu bersanggama dengan suami yang pernah meniduri selingkuhannya juga.

Bayangkan!

Saat bibirnya menciumi bibirmu, bibir itulah yang digunakan oleh suamimu untuk menikmati bibir selingkuhannya. Lidahnya yang melumat lidahmu, lidah itu pula yang dia pakai untuk melumat lidah selingkuhannya. Mungkin juga dia pakai juga untuk menjilati belahan vulva, lubang vagina, dan klitoris selingkuhannya. Ada bekas liur dan lendir-lendir vagina selingkuhannya, di lidah suamimu yang kamu lumat itu.

Saat tubuh telanjang suamimu ada di atas tubuhmu yang telanjang juga, lalu kulit perut hingga dadanya menindih perut dan payudara yang kamu punya, bagian itulah yang juga menindihi tubuh telanjang selingkuhannya. Atau bisa jadi, semuanya telah dijilati oleh selingkuhannya. Ada bekas liur selingkuhannya yang tertinggal di seluruh bagian tubuh suamimu dan kamu menikmatinya. Iya, kamu sedang menikmati sisa-sisa liur selingkuhannya yang melekat di seluruh bagian tubuh suamimu!

 

Baca tulisan lainnya: “Menderita atau Menjanda?” 

 

Coba sekarang ingatlah bentuk batang penis suamimu. Ingat dengan jelas, guratan dan bagian kepala penisnya. Seluruh bagian batang penis itu pun dijilati dengan liar oleh selingkuhannya. Seluruhnya, dari kepala penis, lipatan-lipatan kulitnya, hingga batangnya penuh dengan liur dari mulut selingkuhannya. Dilumat tak bersisa!

Lalu suamimu mulai membalas dengan menggesek-gesekkan kepala penis ke itil selingkuhannya dengan buas. Perlahan mulai dia sodok kepala penis itu ke dalamvagina selingkuhannya dan mereka saling mendesah berdua. Suamimu semakin cepat coitusnya, kocokan penisnya, di lubang vagina selingkuhan yang semakin banjir dengan lendir-lendir. Membasahi seluruh lapisan batang penisnya.

Atau bisa jadi, batang penis itu dicelupkan juga ke lubang pantat selingkuhannya. Entah suamimu yang meminta atau digoda selingkuhannya, demi agar mereka bisa puas bersama.

Suamimu semakin mengerang dengan dahsyatnya. Terus menghajar lubang pantat selingkuhannya yang semakin membuat batang penis penuh campuran lendir vagina serta lendir dari pantat selingkuhannya. Semakin banjir dan lengket saat batang penis suamimu mulai berubah warnanya. Kuning, kecokelatan, mulai dilumuri kotoran dari lubang pantat selingkuhannya. Iya, tai dari pantat selingkuhannya!

Nah, batang penis itulah yang dia masukkan ke vaginamu di rumah saat kamu mau melayani hasrat seksnya. Yang bisa jadi, kamu jilati juga sebelum kalian bercinta. Yang mungkin saja di balik lipatan-lipatan batang dan kepala penisnya, masih ada sisa-sisa molekul lendir vagina selingkuhannya. Masih terselip sisa-sisa tai dari lubang pantat selingkuhannya. Dan kamu menjilatinya!

 

Baca tulisan lainnya: “Apabila Istri Ingin Bercerai dari Suaminya yang Selingkuh

 

Kini tai selingkuhannya serta lendir-lendir vaginanya, sudah menyatu dalam darah di tubuhmu. Telah menjadi satu dengan diri dan hidupmu. Sepanjang waktu terbawa sampai matimu. Betapa kejamnya suamimu yang membawakanmu sampah ke rumah melalui tubuhnya dan kamu harus menikmatinya!

Bagaimana, sudah mulai mual dan merasa bodoh karena telah mengotori dirimu sendiri? Atau mulai merasa jijik dengan tubuhmu yang tidak akan pernah bersih lagi walau sampai mati mandi ribuan kali?

Percayalah, mulai sekarang, saat sedang bersanggama dengan suamimu yang pernah meniduri selingkuhannya itu, kamu akan semakin tersiksa lahir dan batin. Kamu akan teringat dengan apa yang kamu baca ini, seumur hidupmu. Rasakan!

Kan, sudah saya bilang jangan dibaca. Dan kerap saya ingatkan, jaga tubuhmu sendiri karena dirimu berhak tidak melayani!

Kriiik,…Kriiik,…Kriiik,…

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.