Dunia Enggak Rame Tanpa Mereka

“Tanpa mereka, dunia enggak ramai! Siapa mereka?”

Mereka adalah orang-orang yang di belakang kita menggunjingkan kita, menghina dina kita, mencaci-caci karya kita, memfitnah keji kita.

Intinya, dalam 24 jam waktu yang mereka punya, sebagian besarnya mereka habiskan untuk mengurusi urusan kita yang sebenarnya bukanlah menjadi urusan mereka.

Apa ada orang-orang semacam itu?
Banyak!

Tapi percaya saja, bahwa tanpa mereka maka dunia enggak akan ramai. Semesta akan sepi. Mungkin bumi ini enggak akan asik lagi.

Bersyukur saja bahwa mereka ada dan diadakan di dunia. Sehingga dari mereka, kita bisa belajar kesabaran, evaluasi diri, berlatih bagaimana mengendalikan diri, melihat mana yang penting diladeni dan mana yang enggak, serta banyak hal lain yang justru bisa kita dapatkan dari adanya mereka di jagad fana ini.

Mungkin, sudah waktunya kita berterima kasih pada mereka. Meski tak perlu sambil memberikan piala. Sehingga setelahnya, kita dapat bersyukur dengan segera.

Karena faktanya, dari sikap mereka kita jadi tahu bagaimana memanusiakan manusia. Bagaimana menahan ego diri, sehingga tak melakukan hal yang serupa dengan perilaku mereka.

Sesekali menjadi tegas, itu perlu. Tapi untuk terus-terusan membuang waktu meladeni mereka, eits nanti dulu.

Cukup sesekali saja. Sesekali saja. Namun pastikan yang sesekali itu, adalah tamparan keras yang membekas. Setelah itu segera kita kembali berkarya dengan rangkaian aktivitas.

Berharap saja bahwa semua wajan, penggorengan, ember, baskom dan gayung di semesta ini terus mendoakan mereka. Agar sikap mereka berubah. Agar mereka segera paham. Bahwa sesungguhnya ketika kita diam, itu bukan karena takut.

Melainkan karena kita lebih memilih untuk menghabiskan waktu dengan aktivitas penuh karya saja. Daripada meladeni sikap buruk mereka. Yang mungkin tak akan berhenti sampai otak sebelah kiri mereka mulai berfungsi. Dan bumi ini enggak tulit-tulit lagi.

Ramai-ramai kita sampaikan terima kasih untuk mereka. Yang telah susah payah membuang waktunya untuk meramaikan jagad raya, hanya dengan sibuk mengurusi urusan kita. Terima kasih.

Berdentanglah eta bujur penggorengan ditabuh oleh sutilnya. Tanpa mereka, manusia-manusia semacam itu, dunia enggak rame! Teng,..Teng,..!

Kriiik,…Kriiik,…Kriiik,…

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.