Dalam 6 hari, telah lahir manusia-manusia yang mulai berani mengangkat pena. 196 jiwa yang dengan sadar ingin mengabadikan kebaikan diri lewat rangkaian aksara.
Dokumentasi ini diambil dalam kegiatan terakhir dari rangkaian agenda berbagi tentang dunia literasi, yang saya lakukan di Lombok dan Bali.
Selanjutnya, agenda literasi akan diadakan di Kota Malang. Yaitu launching buku bersama 20 penulis baru, serta aksi sosial santunan bagi 50 anak jalanan yang terancam putus sekolah.
Apa yang membahagiakan dari Lombok dan Bali?
Yang membahagiakan adalah semangat mereka.
Dalam 6 hari, telah lahir manusia-manusia yang mulai berani mengangkat pena. 196 jiwa yang dengan sadar ingin mengabadikan kebaikan diri lewat rangkaian aksara. Bekerja untuk keabadian. Melawan takdir semesta yang mampu melenyapkan.
Mereka, ke-196 orang itu telah berjanji akan menulis buku. Baik buku bersama, maupun buku solo atas nama mereka yang akan dilaunching bersama. Sampai kemudian, akan turut meramaikan jagad literasi negeri ini dengan karya mereka melalui buku dan tulisan.
Tetaplah menulis. Meski seluruh isi semesta mencaci tulisanmu. Tetaplah menulis. Dan jangan berhenti!
Kriiik,…Kriiik,…Kriiik,….