Inilah Alasan Logis Gagal Move On!

“Udah galau, nyetelnya musik melo-melo. Ya makin galo. Sesekali setel musik metal gitu lho. Energik. Atau keroncong sekalian, biar nasionalis. Haha!”

Ada yang tau apa bedanya antara memori telepon gengggam dan memori otak manusia??

Iyess!

Pada memori telepon genggam, kita dapat dengan mudah menghapus segala data yang pernah tersimpan di dalamnya. Sedang pada memori otak manusia? Never!

Silakan coba. Pilih segala file dalam memori telepon genggam kita. Foto, video, dokumen atau yang lainnya. Lalu tekan tombol hapus. Wuuss, hilang semua.

Tapi pada memori otak kita?

Bahkan kenangan menyakitkan akan mantan, dapat terus melambai-lambai dalam ingatan. Iya, kan?

Lalu bagaimana mengatasinya?
Tumpuki file-file lama di memori otak kita itu dengan file-file baru. Itu caranya!

Buat file-file baru dalam kehidupan kita. Melalui cerita baru lewat pertemanan, hobi, pekerjaan, mempercantik dan menggantengkan diri, dan segala macam aktivitas yang dapat menciptakan file-file kisah baru untuk menimpa file-file lama.

Apa ini akan berhasil?
Tidak sepenuhnya.

Karena pada dasarnya, memori otak kita dapat memanggil atau membuka kembali file-file lama melalui proses mengingat atau teringat. Jika hal itu terjadi, bisa galau segalau-galaunya lagi. Jadi bagaimana?

Tingkatkan frekuensi dalam menciptakan file-file baru itu. Ini satu-satunya cara!

Rapatkan aktivitas. Perbanyak teman. Ciptakan sebanyak-banyaknya hal baru disetiap waktu yang kita punya. Jangan beri kesempatan pada otak untuk lena, lalu membuka kembali file lama di dalamnya.

Sibukkan, sibukkan, sibukan. Bergerak, bergerak, bergerak. Doing something, doing anything, doing everythings. Biarkan otak beristirahat saat kita tertidur saja. Jika susah tidur, tetaplah beraktivitas. Membaca misalnya, biar kopyor sekalian otaknya. Enggak keinget mantanmu melulu.

Intinya, jangan pernah beri kesempatan pada otak untuk diam. Apalagi menfasilitasinya sehingga terbuka file-file lama. Maksudnya?

Gini. Sebagian dari kita itu lucu. Enggak mau galau, pengen move on, tapi justru memfasilitasi otak untuk galon terus-terusan.

Manyun, sering menyendiri. Terus mengingat melo drama kisah yang lalu. Pake musik sendu-sendu pula. Ini kan memfasilitasi namanya.

Udah galau, nyetelnya musik melo-melo. Ya makin galo. Sesekali setel musik metal gitu lho. Energik. Atau keroncong sekalian, Walang Kekek. Nasionalisme tinggi, asli karya bangsa sendiri.

Nah, daripada memfasilitasi otak dengan cara seperti itu, kan mending mengisinya dengan aktivitas. Menulis misalnya. Tapi ya jangan terus-terusan menulis tentang mantan. Sama aja bo’ong.

Pengen move on ngelupain mantan, kok nulisnya tentang mantan. Sekalian aja ngekos di rumahnya dan menulis tentangnya di depan kamarnya. Ngesot-ngesot di sana. Sehingga tertawalah sutil penggorengan, di segala penjuru dunia.

Kriiik,…Kriiik,…Kriiik,…

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.