Belajar Peka

“Gue bukan muslim yang baik. Begundal, iya. Bahkan masih malu rasanya untuk menyebut bahwa diri ini muslim. Sebab menggunungnya dosa yang dipunya.”

*****

Setiap mengisi even kepenulisan, gue akan selalu mengajak seluruh peserta untuk bersama-sama melafalkan wahyu pertama.  Yaitu surat Al Alaq ayat 1-5. Iqra’.

But, wait. Kalau sekiranya gue melihat atau tau dari panitia bahwa pesertanya majemuk, bukan hanya muslim saja, maka gue akan mengangkat tangan dan mengajukan satu pertanyaan. Tentu dengan senyuman.  Serta intonasi suara dan posisi hati yang direndahkan.

“Siapa di sini yang non-muslim?”

Setelah mereka menunjukkan diri dengan mengangkat tangannya pula, maka gue akan kembali berbicara.

“Saudara-saudaraku yang non-muslim. Perkenankan saya bersama teman-teman muslim di sini untuk melafalkan wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW, ya. Apa yang akan didengar, berkenan untuk dijadikan informasi dan pengetahuan yang baik saja. Bukan bermaksud untuk menceramahi, bukan dimaksudkan untuk menggurui, bukan bertujuan untuk memengaruhi keyakinannya yang telah diyakini. Karena menurut saya, di setiap keyakinan apa pun, agama apa saja, selalu ada perintah dan kebaikan-kebaikan serupa.”

Mengapa gue perlu menyampaikan itu?

Hmm … Gue hanya sedang mengharuskan diri untuk menjaga hati mereka. Peserta even yang non-muslim itu.

Agar mereka enggak merasa bahwa keyakinannya sedang dipengaruhi. Sedang diceramahi. Atau bertanya-tanya, ini even  kepenulisan atau pengajian. Yang menyelubungkan tujuan untuk Islamisasi. Bukan.  

Gue bukan muslim yang baik. Begundal, iya.

Bahkan masih malu rasanya untuk menyebut bahwa diri ini muslim. Sebab menggunungnya dosa yang dipunya.

Tapi gue paham, bagaimana menjadi manusia yang peka. Dengan terus belajar menjaga sikap dan lisan, di hadapan mereka yang berbeda keyakinan.   

Agar di mata mereka, Islam tetap indah. Selalu indah. Selalu dan selalu.

Sederhana. Tapi itulah yang gue lakukan. Dan gue tahu. Bukan tempe. Apalagi sosis.

Kriiik,…Kriiik,…Kriiik,…

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.