Surga Istri Sepenuhnya Terletak pada Suami. Benarkah?

“Jika kamu berbuat baik, maka kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri.”

-QS: Al Isra’ : 7-

Tiba-tiba suamimu yang pembohong, doyan melacur, enggak menghargaimu dan keluargamu, serta hobi menghina itu menyumpahi dirimu agar enggak masuk surga. Hanya dikarenakan marah, sebab dirimu merasa jijik menuruti perintahnya untuk melayani berhubungan badan. Benarkah kamu akan kehilangan surgamu???!

Sebentar.

Menurut beberapa guru saya yang baik, surga adalah representasi dari hal yang baik-baik.  Masih kata guru saya, maka untuk menujunya hanya diperlukan kebaikan-kebaikan yang diridai Tuhan. Kebaikan melalui apa?

Ya melalui apa saja, kapan saja, di mana saja, pada siapa saja, dan bahkan sekecil apa pun bentuknya.

Itulah bagian jalan yang akan mengantarkanmu menuju surga. Bukan hanya melalui jalur suamimu saja. Apalagi, andai model suaminya seperti yang ada di awal tulisan ini.

Yakini saja bahwa banyak jalan untuk menuju surga. Di antaranya melalui kebaikan-kebaikan yang kamu lakukan. Sebab dari kebaikan itulah, dirimu sendiri yang akan menerima balasan. 

“Faman ya’mal mitsqaala dzarratin khairay yarah – Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sebesar biji zarrah pun, niscaya dia akan mendapat balasannya.” (QS. Al-Zalzalah : 7-8), begitu kata-Nya.

Patuh pada suami dalam hal yang baik yang enggak menyakitimu, itu memang harus. Tetapi, menampilkan rasa jijik serta sakit hati itu pun manusiawi.

Apalagi jika rasa jijik dan sakit hatimu itu, disebabkan oleh keburukan diri suami sendiri yang doyan melacur di luaran. Kamu berhak untuk bersikap. Enggak perlu takut dengan ancamannya yang menyumpahimu agar enggak masuk surga. Jangan takut!

Surgamu, jalannya ada pada dirimu sendiri. Sedangkan suamimu, hanya salah satu dari miliaran jalan yang disedikan oleh Tuhan. Suamimu, hanya salah satu dari miliaran perantara saja. Bukan satu-satunya perantara.

Surgamu, berdasar pada kebaikan yang ada di genggaman tanganmu. Yang balasannya, pun akan kembali padamu. Hanya untukmu. Tunai.

“Jika kamu berbuat baik, maka kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri.” (Q.S: al-Isra’: 7)

Teruslah berbuat baik. Dan pastikan bahwa Tuhan selalu bersamamu.

Karena dengan ada-Nya Dia di dalam dirimu, engkau akan mampu melihat banyak jalan kebaikan untuk menuju surgamu. Bukan hanya melalui suamimu. Apalagi yang model seperti itu.

Ingat, surga adalah urusan Tuhan. Sehingga hanya Tuhan lah yang berhak menilai dan menentukan, siapa saja yang akan masuk ke dalamnya.

Bukan dinilai dan ditentukan oleh suamimu. Sebab suamimu enggak benar-benar tahu tentang hal itu. Sama persis seperti dirimu. 

Lalu bagaimana dengan nasib suamimu yang begundal itu??

Samudra masih cukup luas. Untuk menampung dan menenggelamkannya, melalui gulungan ombak yang deras.

Kriii,…Kriiik,…Kriiik,…

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.